Hindu dan Buddha
Sebagai karya sejarah, nusantara memberikan potret yang besar Indonesia. bukti paling tua pada sejarah Indonesia yang jelas menunjuk pada keberadaan ciri-ciri asli yang kuat dalam budaya Hindu di Indonesia. ketika orang India pertama menemukan Kepulauan nusantara yang dihuni oleh orang-orang tak beradab dan mudah dipengaruhi dengan kebudayaan mereka sendiri. ini menimbulkan evolusi kontak budaya antara penganut Hindu dan kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut oleh pribumi asli nusantara.Berbagai kemungkinan penjelasan muncul dengan sendirinya. pengaruh hindu di Indonesia mungkin berasal dari imigran sejumlah orang dari beberapa tempat di India. dapat diasumsikan bahwa pada abad-abad pertama pada tarikh masehi terjadi ledakan ekspansi India yang tiba-tiba. Tapi susah membayangkan bahwa India melakukan ini seperti yang dilakukan Spanyol pada abad ke-16. Dapat disimpulkan bahwa raja-raja India yang tersingkirkan dari tanah leluhur, melarikan diri beserta prajurit dan para pedagang.
Interaksi Hindu Buddha di Indonesia
Interaksi berasal dari bahas Inggris yaitu interaction yang berarti saling mempengaruhi atau segala
sesuatu hal yang saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara
individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Interaksi akan
selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat, hingga kebudayaan suatu masyarakat
bersifat dinamis. Maksudnya, kebudayaan akan selalu berubah karena masyarakat
berhubungan dengan masyarakat lainnya. Begitupun ketika orang-orang dari India
memasuki Indoonesia. Masuknya tradisi ini ternyata dapat diterima dengan baik
oleh masyarakat sehingga mempengaruhi beberapa aspek kehidupan.
1. Bidang
Agama
Masuknya agama Hindu
dan Buddha ke Indonesia melalui jalan damai. Tidak ada paksaan atau penjajahan,
sehingga masyarakat dapat menerima dengan baik. Meskipun sebenarnya bangsa Indonesia
telah mengenal agama yang bersifat animisme dan dinamisme, namun sebagian orang
mulai tertarik untuk menganut agama Hindu-Buddha ini.
Salah satu faktor
penyebab cepatnya penyebaran agama Hindu-Buddha ialah para kepala Suku di
Indonesia menerimanya sebagai sebuah agama yang bisa dianutnya dan dijadikan
landasan dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal ini membawa perubahan pada
sistem kepercayaan, terutama dari segi sistem peribadatan, pandangan hidup dan
lain-lain.
a. Agama
Hindu
Agama
Hindu bersifat politeisme, yaitu percaya pada banyak dewa sebagai perlambang
kekuatan alam. Berikut ini, beberapa dewa dalam ajaran agama Hindu.
No.
|
Nama Dewa
|
Kedudukan
|
1.
|
Pretivi
|
Dewa Bumi
|
2.
|
Surya
|
Dewa Matahari
|
3.
|
Vayu
|
Dewa angin
|
4.
|
Varuna
|
Dewa Laut
|
5.
|
Agni
|
Dewa Api
|
6.
|
Dewi Sri
|
Dewa Padi
|
7.
|
Dewa Wisnu
|
Penjaga Kehidupan
|
8.
|
Dewi Giri Putri dan Dewa Siwa
|
Penghancur Kehidupan
|
9.
|
Dewa Brahma
|
Pencipta Kehidupan
|
10.
|
Dewa Mahadewa, Dewa Sangkara, Dewa
Rudra, Dewa Maheswara, Dewa Sambu, Dewa Iswara
|
Penjaga Delapan Arah Utama dan
pusatnya
|
11.
|
Dewi Saraswati
|
Dewi Musik dan pendidikan
|
12.
|
Dewa Ganesa
|
Penyingkir penghalang
|
Dalam
ajaran Hindu, ada lima kepercayaan dasar yang harus dilaksanakan oleh
pengikutnya yaitu:
ü Panca-Cradha
Brahman
Kepercayaan
kepada dewa dan berbagai bentuk perwujudannya.
ü Atman
Kepercayaan
tentang jiwa yang abadi
ü Karma
Phala
Kepercayaan
bahwa setiap tindakan akan berakibat pada pelakunya.
ü Punar
Bhawa
Kepercayaan
tentang reinkarnasi
ü Moksa
Kepercayaan
bahwa bahagian tertinggi yaitu bersatu dengan dewa.
Berbagai
fakta tentang agama Hindu di Indonesia masih dapat kita temui di daerah Bali.
Bentuk utama agama Hindu Bali memusatkan pemujaannya kepada dewa Siwa, meskipun
ada juga bentuk pemujaan terhadap dewa Indra, Wisnu, Ganesa dan Surya.
b. Agama
Buddha
Ajaran
pokok Buddha diringkas menjadi 8 jalan kebaikan untuk mencapai
Semua
ajaran tersebut merupakan dasar-dasar yang ditetapkan oleh Buddha. Dalam
ajarannya, Buddha menolak pemikiran bahwa manusia harus mengikuti seorang imam
dan mempercayai apa saja yang yang diajarkannya tanpa mengetahui hakikat dari
ajaran tersebut.
“Jangan
percaya pada apapun hanya kau diberitahu atau karena kebiasaan atau karena
adat, atau karena kau membayangkan. Janganlah engkau percaya kepada apa yang
dikatakan gurumu hanya karena hormatmu. Apapun sesudah menguji dan menganalisis
dengan benar engkau akan menemukan arah kebaikan, kebajikan,
kesejahteraanseluruh mahkuk, percaya dan setia pada ajaran agama dan kau ambil
sebagai pembimbingmu (Kalama Sutta)”
Seseorang yang tertarik untuk menganut agama Buddha
diwajibkan mengucapkan Tridharma (tiga kewajiban):
- Saya mencari perlindungan pada Buddha
- Saya mencari perlindungan pada Dharma
- Saya mencari perlindungan pada Sanggaha
-
Mengasihi semua makhluk (metta)
-
Ikut gembira dalam kebahagian makhluk
lain dan bukan membencinya
-
Berbagi penderitaan dengan makhluk lain
-
Tetap damai dan bebas
2. Bidang
sosial
Masuknya kebudayaan Hindu dan
Buddha membawa perubahan pada berbagai bidang. Salah satunya mengubah kondisi
sosial, yaitu perubahan suku bangsa menjadi kerajaan. Perubahan ini menyebabkan
kekuasaan menjadi terpusat, namun besar kecilnya tergantung dari penerimaan dan
tunduknya rakyat secara sukarela kepada pemerintah yang berkuasa. Perubahan
yang lain adalah beralihnya pusat kekuasaan yang asalnya pada leluhur berubah
menjadi dewa dewi.
3. Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu
dalam merancang serta membuat konstruksi bangunan atau metode serta gaya
rancangan suatu konstruksi bangunan. Arsitektur Candi menunjukkan perkembangan dan gaya pembangunannya. Pada
awalnya candi-candi di Jawa dibagi menjadi dua kelompok yaitu candi Jawa Timur
dan candi Jawa Tengah. Namun pengelompokan ini dirasa kurang akurat. Soekmono
(Seorang arkeolog) lebih setuju jika menggunakan gaya klasik awal dan gaya
klasik akhir.
-
Gaya Klasik Awal
Berlangsung
sekitar700-900M. Candi zaman ini ditandai adanya pelipit (hiasan permukaan mendatar), terutama pada candi-candi
agama Hindu. Selain itu penggunaan atap yang berlapis dengan ukuran yang
semakin ke atas semakin kecil. Unsur hiasan utama ditempatkan pada sudut dan
titik tengah.
-
Gaya Klasik Akhir
Dimulai
pada abad ke-13 dengan ciri-ciri, badan candi lebih ramping dan dasarnya lebih
tinggi, pemakaian atap lebih tinggi dengan lebih banyak lapisan dan menggunakan
hiasan sudut yang lebih kecil.
Pada
tahun 790M terjadi perubahan arsitektur. Hal ini terjadi karena masuknya
pengaruh pemujaan Lima Jina (Buddha dari keempat arah mata angin dan satu titik
pusat). Dengan demikian dapat dikronologikan perkembangan Arsitektur Buddha.
Tahun
|
Ciri-Ciri
|
775 M
790 M
800 M
|
Bangunan
pertama dengan landasan persegi
Denah
salib
Penutupan
bilik
|
Contoh arsitektur candi-candi Buddha:
- Candi Kompleks Dieng
- Candi Gedongsanga di Ungaran
- Candi Borobudur
- Candi Pawon
- Candi Mendut
- Candi Kalasan
- Candi Sari
- Candi Larajonggrang
- Candi Sewu (Plaosan)
- Candi Sukuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar