Rabu, 04 November 2015

Proses masuk Hindu Buddha di Nusantara

Hindu dan Buddha

   Sebagai karya sejarah, nusantara memberikan potret yang besar Indonesia. bukti paling tua pada sejarah Indonesia yang jelas menunjuk pada keberadaan ciri-ciri asli yang kuat dalam budaya Hindu di Indonesia. ketika orang India pertama menemukan Kepulauan nusantara yang dihuni oleh orang-orang tak beradab dan mudah dipengaruhi dengan kebudayaan mereka sendiri. ini menimbulkan evolusi kontak budaya antara penganut Hindu dan kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut oleh pribumi asli nusantara.
   Berbagai  kemungkinan penjelasan muncul dengan sendirinya. pengaruh hindu di Indonesia mungkin berasal dari imigran sejumlah orang dari beberapa tempat di India. dapat diasumsikan bahwa pada abad-abad pertama pada tarikh masehi terjadi ledakan ekspansi India yang   tiba-tiba. Tapi susah membayangkan bahwa India melakukan ini seperti yang dilakukan Spanyol pada abad ke-16. Dapat disimpulkan bahwa raja-raja India yang tersingkirkan dari tanah leluhur, melarikan diri beserta prajurit dan para pedagang.

  Interaksi Hindu Buddha di Indonesia

Interaksi berasal dari bahas Inggris yaitu interaction  yang berarti saling mempengaruhi atau segala sesuatu hal yang saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Interaksi akan selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat, hingga kebudayaan suatu masyarakat bersifat dinamis. Maksudnya, kebudayaan akan selalu berubah karena masyarakat berhubungan dengan masyarakat lainnya. Begitupun ketika orang-orang dari India memasuki Indoonesia. Masuknya tradisi ini ternyata dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga mempengaruhi beberapa aspek kehidupan.

1.      Bidang Agama
Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia melalui jalan damai. Tidak ada paksaan atau penjajahan, sehingga masyarakat dapat menerima dengan baik. Meskipun sebenarnya bangsa Indonesia telah mengenal agama yang bersifat animisme dan dinamisme, namun sebagian orang mulai tertarik untuk menganut agama Hindu-Buddha ini.
Salah satu faktor penyebab cepatnya penyebaran agama Hindu-Buddha ialah para kepala Suku di Indonesia menerimanya sebagai sebuah agama yang bisa dianutnya dan dijadikan landasan dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal ini membawa perubahan pada sistem kepercayaan, terutama dari segi sistem peribadatan, pandangan hidup dan lain-lain.

a.       Agama Hindu
Agama Hindu bersifat politeisme, yaitu percaya pada banyak dewa sebagai perlambang kekuatan alam. Berikut ini, beberapa dewa dalam ajaran agama Hindu.
No.
Nama Dewa
Kedudukan
1.
Pretivi
Dewa Bumi
2.
Surya
Dewa Matahari
3.
Vayu
Dewa angin
4.
Varuna
Dewa Laut
5.
Agni
Dewa Api
6.
Dewi Sri
Dewa Padi
7.
Dewa Wisnu
Penjaga Kehidupan
8.
Dewi Giri Putri dan Dewa Siwa
Penghancur Kehidupan
9.
Dewa Brahma
Pencipta Kehidupan
10.
Dewa Mahadewa, Dewa Sangkara, Dewa Rudra, Dewa Maheswara, Dewa Sambu, Dewa Iswara
Penjaga Delapan Arah Utama dan pusatnya
11.
Dewi Saraswati
Dewi Musik dan pendidikan
12.
Dewa Ganesa
Penyingkir penghalang

Dalam ajaran Hindu, ada lima kepercayaan dasar yang harus dilaksanakan oleh pengikutnya yaitu:
ü  Panca-Cradha Brahman
Kepercayaan kepada dewa dan berbagai bentuk perwujudannya.
ü  Atman
Kepercayaan tentang jiwa yang abadi
ü  Karma Phala
Kepercayaan bahwa setiap tindakan akan berakibat pada pelakunya.
ü  Punar Bhawa
Kepercayaan tentang reinkarnasi
ü  Moksa
Kepercayaan bahwa bahagian tertinggi yaitu bersatu dengan dewa.
 

Berbagai fakta tentang agama Hindu di Indonesia masih dapat kita temui di daerah Bali. Bentuk utama agama Hindu Bali memusatkan pemujaannya kepada dewa Siwa, meskipun ada juga bentuk pemujaan terhadap dewa Indra, Wisnu, Ganesa dan Surya.

b.      Agama Buddha
Ajaran pokok Buddha diringkas menjadi 8 jalan kebaikan untuk mencapai
Semua ajaran tersebut merupakan dasar-dasar yang ditetapkan oleh Buddha. Dalam ajarannya, Buddha menolak pemikiran bahwa manusia harus mengikuti seorang imam dan mempercayai apa saja yang yang diajarkannya tanpa mengetahui hakikat dari ajaran tersebut.
“Jangan percaya pada apapun hanya kau diberitahu atau karena kebiasaan atau karena adat, atau karena kau membayangkan. Janganlah engkau percaya kepada apa yang dikatakan gurumu hanya karena hormatmu. Apapun sesudah menguji dan menganalisis dengan benar engkau akan menemukan arah kebaikan, kebajikan, kesejahteraanseluruh mahkuk, percaya dan setia pada ajaran agama dan kau ambil sebagai pembimbingmu (Kalama Sutta)”

Seseorang yang tertarik untuk menganut agama Buddha diwajibkan mengucapkan Tridharma (tiga kewajiban):

  • Saya mencari perlindungan pada Buddha 
  •   Saya mencari perlindungan pada Dharma 
  •  Saya mencari perlindungan pada Sanggaha
Selain hal tersebut, Buddha mendorong pengikutnya mengembangkan empat jiwa positif yaitu:

-          Mengasihi semua makhluk (metta)



-          Ikut gembira dalam kebahagian makhluk lain dan bukan membencinya



-          Berbagi penderitaan dengan makhluk lain 
-          Tetap damai dan bebas


2.      Bidang sosial
Masuknya kebudayaan Hindu dan Buddha membawa perubahan pada berbagai bidang. Salah satunya mengubah kondisi sosial, yaitu perubahan suku bangsa menjadi kerajaan. Perubahan ini menyebabkan kekuasaan menjadi terpusat, namun besar kecilnya tergantung dari penerimaan dan tunduknya rakyat secara sukarela kepada pemerintah yang berkuasa. Perubahan yang lain adalah beralihnya pusat kekuasaan yang asalnya pada leluhur berubah menjadi dewa dewi.

3.      Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang serta membuat konstruksi bangunan atau metode serta gaya rancangan suatu konstruksi bangunan. Arsitektur Candi menunjukkan  perkembangan dan gaya pembangunannya. Pada awalnya candi-candi di Jawa dibagi menjadi dua kelompok yaitu candi Jawa Timur dan candi Jawa Tengah. Namun pengelompokan ini dirasa kurang akurat. Soekmono (Seorang arkeolog) lebih setuju jika menggunakan gaya klasik awal dan gaya klasik akhir.

-          Gaya Klasik Awal
Berlangsung sekitar700-900M. Candi zaman ini ditandai adanya pelipit (hiasan permukaan mendatar), terutama pada candi-candi agama Hindu. Selain itu penggunaan atap yang berlapis dengan ukuran yang semakin ke atas semakin kecil. Unsur hiasan utama ditempatkan pada sudut dan titik tengah.
-          Gaya Klasik Akhir
Dimulai pada abad ke-13 dengan ciri-ciri, badan candi lebih ramping dan dasarnya lebih tinggi, pemakaian atap lebih tinggi dengan lebih banyak lapisan dan menggunakan hiasan sudut yang lebih kecil.
            Pada tahun 790M terjadi perubahan arsitektur. Hal ini terjadi karena masuknya pengaruh pemujaan Lima Jina (Buddha dari keempat arah mata angin dan satu titik pusat). Dengan demikian dapat dikronologikan perkembangan Arsitektur Buddha.
Tahun
Ciri-Ciri
775 M
790 M
800 M
Bangunan pertama dengan landasan persegi
Denah salib
Penutupan bilik

Contoh arsitektur candi-candi Buddha:

  •  Candi Kompleks Dieng 
  •   Candi Gedongsanga di Ungaran 
  •  Candi Borobudur 
  •   Candi Pawon 
  •   Candi Mendut 
  •   Candi Kalasan 
  •   Candi Sari 
  •   Candi Larajonggrang 
  •   Candi Sewu (Plaosan) 
  •   Candi Sukuh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar